Minggu, 24 Februari 2013

CARA UNTUK MENGUKUR BAJU

     Pada  saat membeli baju, terutama ketika pembelian tersebut dilakukan secara online,seringkali kita dibingungkan
     dengan pemilihan ukuran baju yang pas untuk kita kenakan. Berikut ini sedikit panduan mengenai cara mengukur baju.
    Untuk melakukan pengukuran  dapat dilakukan dengan cara mengukur badan langsung atau mengukur baju langsung
   yang dimiliki yang dirasa pas dengan badan. Dalam pengukuran biasanya dilakukan menggunakan meteran fleksibel
    seperti yang biasa dipakai penjahit. Jika hanya ada penggaris, kita bisa menggunakan tali dan panjangnya diukur dengan
   penggaris atau meteran biasa.

Pengukuran mengunakan satuan centimeter
     1. Cara mengukur badan langsung
          Pengukuran badan langsung dilakukan untuk :
            a. Lingkar Dada             
                Meteran kita lingkarkan sekeliling dada setinggi tulang belikat di bawah
               ketiak melalui buah dada             
            b. Lingkar pinggang
                Meteran dipasang disekeliling pinggang, ukur lingkar pinggang seperti
                biasa
             c. Lingkar pinggul
                  Meteran dilingkarkan di bagian terlebar dibawah pinggang, letaknya
                 biasanya 7-9 inci  dibawah     pinggang.  Ukur seperti biasa.
 
d. Lebar Punggung / Pundak

     Diukur dari batas tengah kerung lengan kiri sampai kanan

e. Lebar Bahu

     Diukur dari lekuk leher sampai pada ujung bahu

f. Lingkar Kerung Lengan

    Diukur sekeliling kerung lengan dari bawah ketiak lalu diselakan atau
 
    dimasukkan dua jari
    
g. Panjang Lengan Pendek

    Diukur dari ujung bahu sampai siku untuk lengan pedek, sampai panjang
 
    yang  dikehendaki untuk lengan panjang

h. Panjang baju

    Diukur dari ujung bahu/pundak sampai panjang baju yang dikehendaki
 
   2. Cara mengukur baju.
       Mengukur baju dilakukan menggunakan baju yang paling pas dengan
       badan kita. Baju digelar di lantai. Siapkan meteran, atau dengan penggaris
       biasa juga bisa.
 
                a. Pundak
 
                    Ukur dari ujung pundak ke ujung pundak satunya. Jika dikehendaki
      
                    lingkar leher  tertentu (tidak standar), tambahkan panjang dari
 
                   sambungan jahitan di krah  sampai ujung pundak.
 
                b. Panjang Tangan
 
                    Ukur panjang tangan, dari ujung pundak, sampai panjang
 
                   yang dikehendaki
 
                 c. Lebar Data
 
                      Lebar dada diukur pas sambungan dibawah ketiak

                     diukur lebarnya saja, (dikalikan dua juga bisa untuk mengetahui
                   
                     lingkarnya ).
 
                 d. Lebar Pinggang.
 
Jika di bagian pinggang ukurannya beda, diukur juga. Akan lebih kecil
 
dari dada untuk yang langsing.Jika perutnya besar, lebih besar dari
 
panggul atau dada, maka dibuat sama antara lebar pinggang dengan
 
lebar dada atau pinggul.
 
                e. Lebar Panggul
 
.   Ukur lebar bagian panggul, atau lebar ujung baju model atasan
 
    (blus, kemeja, dll)
 
                 f. Panjang Baju
 
     Panjang baju diukur dari sambungan jahitan di krah (leher) atau
  
    bagian pundak, sampai  panjang yang dikehendaki, bisa pas,
 
    dikurangi, atau ditambah.
 
Berikut standard ukuran baju yang bisa dijadikan acuan ( ukuran dalam cm ) :
 
Ukuran Baju
Lingkar Dada
Lingkar Pinggang
Lingkar Pinggul
S
78 - 82
64 - 68
88 - 90      
M
83 - 87
69 - 73
91 - 95      
L
88 - 92
74 - 78
96 - 100    
XL
93 - 99
79 - 85
101 - 107  
XXL
100 - 108
86 - 94
108 - 116  
XXXL
109 - 117
95 - 103
117 - 125  

JENIS-JENIS BATIK MENURUT CARA PEMBUATANNYA

Ada berbagai macam jenis batik di Indonesia, namun menurut teknik pembuatannya., jenis-jenis batik dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu batik tulis, batik cap, dan batik sablon/printing. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis batik tersebut.
1. Batik Tulis
Batik tulis adalah batik yang dibuat dengan menggunakan canting. Pembuatan batik tulis ini lebih lama yaitu sekitar 2-3 bulan. Proses pembuatannya yaitu dimulai dengan pembuatan  design atau yang disebut dengan molani, menyanting ( melukis dengan lilin/malam menggunakan canting), member warna, melorot, kemudian penjemuran. Batik tulis tidak memiliki motif pengulangan yang jelas dengan ukuan garis motif yang relative kecil dibandingkan dengan batik cap.
2. Batik Cap
Batik cap adalah teksture atau corak batik yang dibentuk dengan cap. Biasanya proses pembuatan batik cap lebih cepat dari batik tulis yaitu sekitar 2-3 hari. Batik cap dikerjakan manual dengan menggunakan alat cap yang biasanya terbuat dari tembaga yang dibentuk dengan design tertentu. Alat cap ( stempel ) tersebut selanjutany dicelupkan ke dalam lilin panas, kemudian ditekan atau dicapkan pada kain.Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.
3. Batik Sablon/Printing
Batik sablon atau disebut juga batik printing adalah batik yang proses pembuatannya dicetak melalui proses sablon. Proses batik dapat diselesaikan tanpa menggunakan lilin malam serta canting. Prosesnya sama seperti pembuatan spanduk atau kaos sablon namun dengan bahan warna yang lebih bagus mutunya. Permukaan kain batik sablon jika dilihat hanya satu sisi saja yag bergambar, sedangkan sisi lainnya polos. Hal inilah yang membuat warna batik sablon lebih cepat luntur karena warnanya tidak meresap ke kain.
Itulah 3 jenis batik menurut teknik pembuatannya. Dari segi kualitas, batik tulis memang lebih bagus karena proses pembuatannya yang menggunakan canting membuatnya memiliki seni tersendiri.
 
Perbedaan Antara Batik Tulis, Batik Cap, Batik Printing
Selanjutnya bagaimana caranya untuk membedakan ketiga jenis batik di atas. Secara umum perbedaan ketiga jenis batik tersebut adalah :
- Batik Tulis : antara ornamen yang satu dengan ornamen lainnya agak berbeda walaupun bentuknya sama. Bentuk isen-isen relatif rapat, rapih, dan tidak kaku.
- Batik Cap : antara ornamen yang satu dengan ornamen lainnya pasti sama, namun bentuk isen-isen tidak rapi, agak renggang dan agak kaku. Apabila isen-isen agak rapat maka akan terjadi mbeleber (goresan yang satu dan yang lainnya menyatu, sehingga kelihatan kasar).
- Batik Printing : ornamen bisa sama, bisa tidak, karena tergantung desain batik yang akan ditiru, karena batik printing biasanya meniru batik yang sudah ada, namun yang perlu diketahui tentang warna. Warna batik printing kebanyakan tidak tembus karena proses pewarnaannya satu muka saja..
---------------------------------

Proses membatik


Bahan-bahan pembuatan batik :
1.  Kain katun, kwalitas kain ikut menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan
2.  Canting, untuk menorehkan malam/lilin pada motif yang dibuat
3.  Gawangan, untuk menyampirkan kain yang akan dibatik, dari kayu atau bambu.
4.  Lilin/malam yang dicairkan, punya sifat cepat menyerap pada kain, tapi mudah lepas pada saat proses nglorot.
5.  Wajan, tempat untuk mencairkan lilin
6.  Kompor kecil, dengan bahan bakar minyak tanah, untuk memanaskan lilin
7.  Zat pewarna, ada 2 yaitu pewarna alam dan pewarna sintetis
8.  Panci besar/drum, berisi air yang dipanas diatas bara api pada proses nglorot
9.  Kompor besar, untuk memanaskan air pada proses nglorot
10. Bak pembilas, tahap terakhir mencuci batik setelah di lorot

Bahan-bahan pembuatan batik :


Bahan-bahan pembuatan batik :
1.  Kain katun, kwalitas kain ikut menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan
2.  Canting, untuk menorehkan malam/lilin pada motif yang dibuat
3.  Gawangan, untuk menyampirkan kain yang akan dibatik, dari kayu atau bambu.
4.  Lilin/malam yang dicairkan, punya sifat cepat menyerap pada kain, tapi mudah lepas pada saat proses nglorot.
5.  Wajan, tempat untuk mencairkan lilin
6.  Kompor kecil, dengan bahan bakar minyak tanah, untuk memanaskan lilin
7.  Zat pewarna, ada 2 yaitu pewarna alam dan pewarna sintetis
8.  Panci besar/drum, berisi air yang dipanas diatas bara api pada proses nglorot
9.  Kompor besar, untuk memanaskan air pada proses nglorot
10. Bak pembilas, tahap terakhir mencuci batik setelah di lorot
Batik adalah salah satu cipta budaya tinggi bangsa Indonesia. Batik telah disahkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda milik Indonesia, mengikuti wayang (2003) dan keris (2006) yang sudah lebih dulu diakui oleh UNESCO. Kita memiliki jenis batik yang sangat kaya. Secara garis besar, batik dikelompokkan menjadi 2 yakni Batik Keraton Jawa dan Batik Pantai Utara. Batik keraton Jawa pun ada dua macam, yaitu Batik Yogya dan Batik Solo.